Halaman

Tampilkan postingan dengan label Fiksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fiksi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Februari 2025

Jangan Rengkuh Pagi Berkahmu Dengan Lelapmu

Kabut tipis menyelimuti perumahan yang terletak di ambang pesantren Al-Ihsan, tempat di mana derap langkah para guru dan santri berpadu dalam kesederhanaan kehidupan. Fajar mulai merangkak dengan lembut, seolah-olah melukiskan bait-bait syair keindahan alam di kanvas langit yang masih bergelut dengan kegelapan malam. Di ufuk timur, sesosok sinar tipis perlahan menembus celah-celah awan, menandakan bahwa hari baru telah tiba.

Di ujung sebuah jalan kecil, di mana riak kehidupan perumahan terpaut erat dengan semangat keilmuan dan ketakwaan, berdiri sebuah musholla yang masih dalam proses pengerjaan. Dinding-dindingnya yang kokoh menyimpan harapan, untuk bisa digunakan hanya menyisakan perkerjaan kecil meskipun masih jauh dari layaknya masjid atau musholla, harapan dan semangat untuk segera menggunakannya demi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta terus mengalir di hati setiap penghuni.

Di tengah keriuhan pagi yang syahdu itu, terdengar suara tarhim yang lembut namun penuh makna, mengiringi rintik-rintik gerimis yang menari di atas aspal. Suara tersebut bukan sekadar seruan ritual, melainkan panggilan jiwa untuk menyambut rahmat Allah sebelum hari berlalu. Di antara suara-suara itu, terdengar pula seruan kecil dari hati anak-anak yang telah terlatih sejak dini untuk mengutamakan ibadah.

Di salah satu sudut perumahan, Alif, murid kelas 4, sedang sibuk menyiapkan diri. Ia tampak bersemangat meski udara masih dingin menusuk. Dari dalam rumah,

Popular Post