Halaman

Senin, 24 Januari 2022

Jadilah Pengelana, Urip Iku Mung Mampir Ngombe

Bagi para pengelana, hidup ini mudah dan tidak berbelit. Pengelana punya tujuan yang sangat-sangat jelas. Tujuan itulah yang membimbing dan menguatkan langkahnya dalam perjalanannya. Pengelana tidak sempat berpanjang angan, pengelana tidak tertipu rindangnya tempat berteduh, apalagi memperbanyak atribut keduniaan dan pencitraan yang justru menyusahkan perjalanan. Ia berjalan dalam hening laksana orang asing. Seluruh pemandangan yang terbentang membuat ia terjatuh luruh mengingatkan kerinduan pada tujuan perjalanannya. Urip iki mung mampir ngombe, hidup ini hanya persinggahan untuk minum. Minun amal sebagai bekal, minum hikmah sebagai pengokoh makrifah dan minum kebijaksanaan sebagai penguat pijakan.

Abdullah bin Umar bin Khatab atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Umar sangat berkesan ketika pada suatu hari Rosulullah SAW memegang pundaknya seranya mengatakan :

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

Jadilah engkau di Dunia ini laksana orang Asing atau Pengelana.

Ibnu Umar termasuk salah satu sahabat yang sangat masyhur, Ia masuk Islam tatkala masih berusia sangat belia. Sejarah mencatat beliau sangat ingin ikut ayahnya pergi ke Lembah Badar dan Gunung Uhud untuk ikut berperang tapi dilarang oleh Rosulullah karena usianya yang masih kecil, tumbuh besar sebagai saudagar yang sangat dermawan, kedekatannya pada Rosulullah dan kefaqihan dalam Addinul Islam menempatkan ibnu Umar sebagai perawi hadist terbanyak kedua setelah Abu Hurairah Ra yakni 2.630 hadist.

Wahai diri pengelana ini. apa yang kamu cari ?
Cukuplah nasehat Rosulullah kepada Ibnu Umar yang pada hakekatnya untuk kita ini. Orang asing atau musafir bermakna orang yang berpergian meninggalkan kampungnya dan tidak dikenal.

Dunia ini penuh atribut dan solek molek, tarikan nafsu begitu luar biasa, jika engkau minum tidak hanya sekedar pelepas dahaga namum tarikan mabuk di dalamnya begitu dahsyat. Mabuk harta, mabuk tahta danmabuk kekuasaan, mabuk perempuan. Maka kita disuruh tidak mengenal hingar bingarnya atribut solek molek dunia itu.

Nasehat Rosulullah sangat mendalam bagi beliau hingga beliau mengatakan pada dirinya untuk bersegera menjadi orang asing dan menjadi musafir.

 إِذَا أَمْسَيْتَ فَلا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لمَوْتِكَ

“Jika engkau berada di sore hari janganlah engkau menunggu datangnya esok hari. Jika engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu datangnya sore hari. Pergunakanlah masa sehatmu untuk menghadapi masa sakitmu, dan masa hidupmu untuk menghadapi masa kematianmu.”

Mengingat pemutus kelezatan dunia pada akhirnya akan kita temukan kedamaian perjalanan. Hingga hidup ini menjadi simpel, mudah dan tegak lurus pada tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post