Halaman

Selasa, 18 Januari 2022

Ruang Kosong Ledakan Malthus

Awal abad 18, Dunia mengalami pancaroba pemikiran, Robert Thomas Malthus seorang ekonom dari Britania dengan pandangan pesimistiknya mengatakan bahwa populasi manusia akan meningkat secara eksponensial sebagaimana laju deret ukur. Dari dua menjadi empat, empat menjadi enam belas, enam belas menjadi dua ratus lima puluh enam dan seterusnya. Booom terjadi ledakan populasi yang tidak terkendali. Sementara pasokan makanan tumbuh pada tingkat linier sebagaimana laju deret hitung. Bayangan kekhawatiran sebagian besar manusia akan kelaparan dan jatuh pada lingkaran kemiskinan.

Tema Scarcity menjadi trending topik kajian atas dasar kepedulian kepada masa depan. Tidak sedikit yang mengamini bahkan menjadi pendukung dan pengusung Malthusian. Bersandar pada 'naluri' manusia pada keinginan yang tidak ada batasnya, sementara sumber daya sangat terbatas. Maka beragam teori dan pembenaran hingga bernada konspirasi menjadi pemikiran mainstream penguasa yang ingin menguasai dunia ini BAHWA MANUSIA HARUS

DIBATASI.

Memang betul Rosulullah SAW pernah menyampaikan tentang keinginan manusia yang rakus, tapi esensinya untuk mengingatkan tentang hakikat hidup bukan untuk mengikuti keinginan atau sekedar nafsunya.

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.”

Tentang ledakan populasi, Allah memiliki caranya sendiri untuk membuat kesetimbangan populasi manusia. Bukankah Allah telah berfirman setiap yang bernyawa pasti akan mati (Qs. Al-Imron : 185), ujian kekhawatiran, dan ketakutan akan kekurangan sumber daya alam (Qs. Al-Baqoroh : 155), Perilaku tidak berintegritas (Qs. Al-Ankabut : 2-3), ditimpa malapetaka dan kesengsaraan (Qs. Al-Baqarah : 214), gunung meletus (Qs. Al-mursalat : 10), Musibah (Qs. Al-Hadid : 22) dan cara yang lainnya.

Adupun Kekhawatihan terhadap keterbatasan Sumber daya jika merujuk pada Qs. Hud ayat 6 tentang jaminan rezeki pagi penduduk bumi, maka keterbatasan pangan yang terjadi bukanlah dikarenakan karena alam tidak mampu menyediakan sumber daya pangan. Hal tersebut lebih dikarenakan keserakahan dalam eksploitasi sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41 terkait kerusakan sumber daya pangan di darat dan di laut. Serta permasalahan Penyimpanan dan distribusi sebagaimana kisah nabi Yusuf tatkala Mesir dilanda kemarau dan kekeringan yang dahsyat.

Apapun dalih dan konspirasi mereka hari ini, Allah SWT membuktikan ruang kosong ledakan Malthus bahwa biidznillah Populasi Muslim terus meningkat, sebaliknya pertumbuhan minus di Negara pengusung Malthusian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post