Opportunity cost muncul sebagai resiko pilihan yang timbul akibat kelangkaan (Scarcity) serta kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Kelangkaan dipengaruhi oleh produksi dan distribusi, kebutuhan manusia dibatasi oleh tingkat penggunaan, sedangkan keingininan manusia tidak terbatas.
Harapan maksimal pemenuhan kebutuhan dan keinginan bagi manusia adalah dalam kondisi yang serba ada, tersedia dalam jumlah tiada terbatas serta tanpa usaha untuk memenuhinya bahkan kejutan kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia. Ungkapan tersebut sebagaimana digambarkan oleh Rosulullah Muhammad SAW (HR. Bukhari) ; belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati. Bahkan dalam banyak nukilan Al-Qur’an dijelaskan pemenuhan kebutuhan dan kenikmatan manusia digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang sangat indah ; Wajah orang penghuni surga berseri-seri (Qs. Al-Qiyamah : 22), mendapatkan tempat seluas langit dan bumi (QS. Ali-Imron : 133), mendapat kelezatan minuman dari berbagai jenis seperti air murni, susu, aneka arak yang tidak memabukkan, madu asli (Qs. Muhammad : 15), mendapat perhiasan berupa emas, perak, mutiara bahkan pakain dari sutra (Qs. Al-Fathir : 33), dalam suasana yang sangat harmoni, rukun dan damai (Qs. Al-Hijr : 45). Harapan maksimal dengan berbagai gambaran kenikmatan tersebut betul-betul akan dirasakan sebagai balasan untuk orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
Adapun manusia saat ini hidup dalam banyak keterbatasan di dalam dunia. Keterbatasan usia, setiap yang bernyawa pasti akan mati (Qs. Al-Imron : 185), kekhawatiran, dan ketakutan akan kekurangan sumber daya alam (Qs. Al-Baqoroh : 155), Perilaku tidak berintegritas (Qs. Al-Ankabut : 2-3), ditimpa malapetaka dan kesengsaraan (Qs. Al-Baqarah : 214) dan berbagai keterbatasan-keterbatasan lainnya.
Pilihan keputusan akibat kelangkaan (scarcity), kebutuhan (needs) dan keinginan (wants), menimbulkan biaya peluang. Dengan memahami kaedah dan teori opportunity cost, kita akan mampu memahami bagaimana ekonomi bekerja dan mampu memaksimalkan peluang yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang optimal di tengah keterbatasan yang ada. Menurut redaksi OCBC dalam artikel opportunity cost tujuan memahami opportunity cost adalah sbb :
- Mengasah kemampuan mengambil keputusan. Pada dasarnya, opportunity cost adalah ilmu tentang pengorbanan. Karena sumber dayanya terbatas tapi keinginannya tak terbatas, manusia wajib memilih beberapa keinginan untuk dipenuhi, dan menyingkirkan yang tak dapat dipenuhi. Pemahaman terhadap pengertian opportunity cost akan membuat lebih sadar bahwa di dunia ini, segalanya butuh pengorbanan. Semakin besar keinginan, maka akan semakin besar pula pengorbanan perlu lakukan.
- Lebih bijaksana menerima risiko. Saat kita memahami opportunity cost, kita akan jadi lebih bijak menerima risiko dan mampu melakukan pencegahan dengan baik. Dalam konteks apapun, setiap keputusan yang manusia ambil pasti menimbulkan konsekuensi baik dan buruk.
- Membentuk pikiran lebih positif. Kebijaksanaan menerima opportunity cost (terutama yang buruk) akan membentuk pikiran lebih positif.
- Memaksimalkan potensi peluang. Memanfaatkan konsekuensi baik yang kita dapat. Sehingga di masa-masa selanjutnya, kita bisa membuat keputusan dengan dampak buruk seminim mungkin.
- Membantu merencanakan masa depan yang lebih baik. Membantu melakukan mitigasi risiko semaksimal mungkin. Dengan demikian, perencanaan masa depan akan lebih matang dan terhindar dari masalah-masalah mendadak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar