Beberapa bentuk Transmisi ilmu pengetahuan dari Dunia Islam ke Barat diantaranya adalah Sebagai Berikut melalui :
- Melalui Andalusia (Spanyol). Penaklukan Andalusia pada oleh Abbasiyah membuka sejarah kejayaan kebudayaan Islam, di Andalusia didirikan Universitas-universitas Islam. Tidak sedikit dari mahasiswa-mahasiswa Eropa Barat yang menuntut ilmu di sana. Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Mereka inilah yang telah membawa perubahan cara berpikir di Eropa barat, dengan cara mengembangkan pemikiran filsafat terutama aliran Averroeisme yang mengajarkan tentang logika dan pemikiran rasional. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa telah berlangsung sejak abad 12 M. Dalam abad ke 14 timbul gerakan kebangkitan kembali untuk mencernakan pustaka Yunani yang berhasil diselamatkan, dipelihara dan dikenal berkat terjemahan-terjemahan Arabnya. Dari bahasa Arab karya-karya tulis tersebut diterjemahkan kembali dalam bahasa Latin. Walaupun tidak terlalu besar, namun ada pengaruh Islam yang masuk Eropa melalui Perang Salib. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.
- Melalui Negeri Sisilia. Sisilia adalah sebuah pulau subur di Italia Selatan pernah dikuasai oleh bangsa Yunani, Romawi, Byzantium, Arab dan akhirnya jatuh ke dalam kerajaan Kristen Normandia serta kini menjadi bagian dari Italia. Kita mengetahui bahwa bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah yaitu di pertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi dan paska Romawi menyerang daerah-daerah Islam. Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya di Barat, mereka juga menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta menguasai Selatan Italia sampai Roma. Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah seperti Palermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia. Dunia Kristen latin ini merasakan pengaruh Muslim melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia tahun 652, ketika kota Siracusa dimasuki, orang-orang Arab memiliki angkatan perang yang mampu menandingi angkatan perang Bizantium.
- Perang Salib merupakan jalur lain dalam proses pertukaran peradaban antara dua bangsa yang tinggal di kedua pantai Laut Tengah itu adalah lewat Perang Salib. Dalam kontak demi kontak sosial itu terjadi pertukaran budaya Timur dan Barat. Sebagai akibat pertukaran budaya itu alam pikir yang rasional. Awalnya Tentara Salib datang ke tanah suci dengan anggapan bahwa derajat mereka jauh lebih tinggi dari rakyat setempat dan memandangnya sebagai orang-orang penyembah berhala yang memuja Muhammad sebagai Tuhan. Tetapi setelah berhadapan untuk pertama kali ternyata kebalikannya yang mereka temui. Mereka menyaksikan betapa maju dan makmurnya negeri Timur. Setelah penyerbuan selesai dan dalam waktu dua abad mereka hidup di daerah itu, mereka pun mulai menyesuaikan diri. Pada akhirnya mereka melihat ketinggian kebudayaan Islam dalam segala aspek kehidupan dan mereka menirunya, mulai dari segi makanan, pakaian, alat-alat rumah tangga, musik, alat-alat perang, obat-obatan, ilmu pengetahuan, perekonomian, irigasi, tanamtanaman, sistem pemerintahan, dan lain sebagainya. Bahkan dalam pergaulan mereka memakai bahasa Arab, ada pula yang menikah dengan penduduk asli. Yang tidak kalah pentingnya, banyak pula di antara mereka yang menjadi muslim.
*. Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar