Halaman

Selasa, 15 Februari 2022

Puncak Demografi Adalah Kemenangan

PEW Reaseach Center pada tahun 2017 dalam penelitiannya “The Future Of World Religions: Population Growth Projections, 2010-2050” mengatakan bahwa jumlah penganut agama Islam akan mendekati jumlah umat Kristiani (gabungan Katolik dan Protestan) pada tahun 2050 jika tren demografi saat ini tidak berubah. Penelitian tersebut mengungkap kenaikan tren didasarkan pada tingginya angka migrasi Muslim ke Eropa dan Amarika serta tingginya tingkat kesuburan dan banyaknya jumlah penduduk Muslim berusia muda. Bahkan dalam Proyeksinya Islam akan menjadi agama mayoritas di Dunia pada tahun 2070.

Garis rentetan peristiwa 'kekhawatiran' barat akan terjadinya shifting demografi Dunia, tentunya tidak berdiri sendiri ada postulat yang dibangun mulai dari Malthusian abad 18, Samuel P. Huntington dalam The Clash of Civilizations and The Remarking of Word Order tahun 1996 dan terakhir PEW Research Center di 2017.


The Clash of Civilizations and The Rmarking of Word Order atau yang lebih dikenal dengan Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia, merupakan tesis provokatif Setelah membagi peradaban menjadi tujuh divisi (Barat, Konfusian, Jepang, Islam, Hindu, Slavik-Ortodoks, dan Amerika Latin atau kemungkinan Afrika), Huntington (1993: 25-9) menyatakan enam alasan mengapa peradaban-peradaban ini akan berbenturan. Pertama, perbedaan di antara peradaban tidak saja nyata, melainkan juga mendasar. Kedua, dunia menjadi semakin mengecil. Meningkatnya interaksi di antara orang dengan peradaban yang berbeda meningkatkan kesadaran peradaban (civilization consciousness) dan awas (awareness) terhadap persamaan dan perbedaan di dalamnya. Ketiga, proses modernisasi ekonomi dan perubahan sosial di seluruh dunia memisahkan orang dari identitas lokal yang telah berlangsung lama (longstanding cultural identity). Keempat, pertumbuhan kesadaran peradaban (civilization-consciousness) ini ditunjang oleh peran ganda Barat. Kelima, karakteristik dan perbedaan budaya lebih sukar berubah dan dikompromikan serta dipecahkan daripada politik atau ekonomi.Keenam dan yang terakhir, peningkatan regionalisme ekonomi yang semakin memperkuat kesadaran peradaban (civilzations-consciousness).

Alih-alih menjadi juru damai, bahkan Samuel P. Huntington bagai mencucuri nipis pada luka dengan sebutan "garis cacat" perbedaan antar peradaban dan mencurigai agenda koalisi Islam-Konfusius sebagai musuh utama barat. Bahkan secara Vis a Vis menjadikan Islam sebagai ancaman hijau dan sebagai musuh monolitik global barat.

Islam hadir sebagai agama yang sangat indah dan damai serta toleran, bahkan Dunia Barat hari ini tengah berbondong-bondong memeluk Islam. Dengan pertumbuhan Islam yang sangat cepat menyatakan GUGURnya teori Samuel P. Huntington dalam benturan peradabanya. 

Islam merupakan Fitrah jiwa seluruh manusia. Ia masuk tak terbendung mengisi celah kemanusiaan. Islam satu-satunya pilihan adalah sebuah aksiomatik. Ia menumbuhkan optimesme akan kebangkitan sebagaimana yang dinubuwahkan oleh Baginda Rosulullah SAW. DR. Salim dalam Pengantar buku Ath-Thoriq ila Jama'atil Muslimin menyebutkan potensi besar yang dimiliki kaum Muslimin yaitu ; Pertama Potensi Syariah Islam bahwa Islamlah satu-satunya agama yang sesuai dengan fitrah manusia yang terpelihara orisinilitasnya. Kedua Demografi Penduduk Muslim dan tingkat penyebaran sangat significan, Ketiga Potensi sumber-sumber kekayaan alam yang melimpah di negeri-negeri berpenduduk Muslim, Keempat Potensi Warisan sejarah yang gemilang serta Kelima Janji Allah swt yang akan memberikan khilafah di muka bumi ini kepada orang-orang yang beriman.

Tunai dan Tuntas sudah kesempurnaan Islam dan Potensi Muslim. Kemenangan Milik Allah Perjuangan Milik Kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Post