- Adanya Permintaan yang Meningkat. Inflasi muncul atau timbul dikarenakan adanya peningkatan permintaan barang maupun jasa. Permintaan yang tinggi tersebut terjadi secara agregat sehingga menjadi faktor penyebab inflasi muncul. Biasanya yang menyebabkan permintaan barang atau jasa meningkat adalah peningkatan belanja pemerintah, peningkatan pada barang yang diekspor, atau permintaan barang untuk keperluan pihak swasta. Semua itu ujung-ujungnya akan lari pada inflasi.
- Biaya Produksi yang Naik. Harga produksi yang meningkat juga menjadi pemicu inflasi. Bahan baku, bahan bakar, sampai kenaikan gaji atau upah para buruh adalah faktor-faktor yang menyebabkan biaya untuk produksi naik. Saat itu terjadi efeknya adalah inflasi.
- Peredaran Uang yang Tinggi.
Saluran ide yang terpatri dalam segenap peristiwa, makna dan hikmah perjalanan pengelana. Biarkan goresan kata menjelma dan berenergi mengetuk relung aksi. Hidup ini bukan hanya diksi. Ia adalah lembar-lembar halaman pengabdian.
Kamis, 24 Februari 2022
Mengelola Inflasi
Inflasi merupakan situasi yang terjadi karena adanya kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Inflasi tidak terjadi begitu saja, tentu ada faktor atau penyebabnya yang memicu timbul kondisi tersebut. Beberapa faktor yang menjadi pemicu atau penyebab terjadinya inflasi yang cukup meresahkan masyarakat dan Negara.
Tinjauan Konsumsi Bagi Muslim : Utility Mengokohkan Moralitas
Sebagai mahluk sosial kebutuhan dan keinginan manusia adalah tidak terbatas, sedangkan alat atau sumber daya pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas, selain itu manusia juga dibatasi oleh aturan-aturan dan kaidah-kaidah dalam hal dan cara memperoleh alat pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam prinsip ekonomi kapitalis pemenuhan kebutuhan manusia bersifat individualisme dan rasionalisme beorientasi materi bagaimana memaksimalkan produksi barang dan jasa semaksimal mungkin dan seefesien mungkin guna memenuhi kebutuhan manusia tetapi kurang mempertimbangkan aspek moral dan etika tentang tata cara memperoleh dan memenuhi kebutuhan manusia tersebut.
Perilaku konsumen sebagaimana mengacu pada ilmu ekonomi kapitalis, sesuai dengan pahamnya tentang rational economics man, tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Dalam ekonomi kapitalis, perilaku rasional dianggap ekuivalen (equivalent) dengan memaksimalkan utiliti. Perilaku konsumen pada ekonomi konvensional mengabaikan moral dan etika
Selasa, 15 Februari 2022
Puncak Demografi Adalah Kemenangan
PEW Reaseach Center pada tahun 2017 dalam penelitiannya “The Future Of World Religions: Population Growth Projections, 2010-2050” mengatakan bahwa jumlah penganut agama Islam akan mendekati jumlah umat Kristiani (gabungan Katolik dan Protestan) pada tahun 2050 jika tren demografi saat ini tidak berubah. Penelitian tersebut mengungkap kenaikan tren didasarkan pada tingginya angka migrasi Muslim ke Eropa dan Amarika serta tingginya tingkat kesuburan dan banyaknya jumlah penduduk Muslim berusia muda. Bahkan dalam Proyeksinya Islam akan menjadi agama mayoritas di Dunia pada tahun 2070.
Garis rentetan peristiwa 'kekhawatiran' barat akan terjadinya shifting demografi Dunia, tentunya tidak berdiri sendiri ada postulat yang dibangun mulai dari Malthusian abad 18, Samuel P. Huntington dalam The Clash of Civilizations and The Remarking of Word Order tahun 1996 dan terakhir PEW Research Center di 2017.
Syariat Islam Adalah Hujjah Atas Segala Madzhab
Fanatisme madzhab adalah istilah yang diberikan kepada sikap yang hanya mengakui madzhabnya sebagai landasan dalam beragama dan menolak pendapat lain walaupun didukung oleh dalil yang kuat. Fenomena fanatisme madzhab sangat nyata dan tak bisa dielakkan karena kecenderungan pengikut madzhab tertentu adalah fanatik terhadap madzhab yang diikutinya, membela mati-matian, mencari pembenaran terhadap madzhabnya, bahkan menganggap madzhabnya lah yang paling benar dan yang lain salah, dan fenomena fanatisme inilah yang bisa berpotensi memecah belah persatuan umat.
Berpedoman dengan Satu madzhab dan kemudian menolak mentah-mentah pendapat di luar madzhabnya yang jelas-jelas didukung oleh dalil-dalil yang kuat yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, di samping hal tersebut merupakan sikap yang tidak diajarkan dalam agama Islam, bertentangan dengan sunnah Rasulullah, para sahabatnya dan salafush shalih, hal tersebut juga memberikan dampak negatif yang tidak sedikit, baik bagi pelakunya maupun umat Islam secara umum.
Dalam sejarah Islam, madzhab fikih sebenarnya tidak hanya empat (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Rahimahumullah)
Berpedoman dengan Satu madzhab dan kemudian menolak mentah-mentah pendapat di luar madzhabnya yang jelas-jelas didukung oleh dalil-dalil yang kuat yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, di samping hal tersebut merupakan sikap yang tidak diajarkan dalam agama Islam, bertentangan dengan sunnah Rasulullah, para sahabatnya dan salafush shalih, hal tersebut juga memberikan dampak negatif yang tidak sedikit, baik bagi pelakunya maupun umat Islam secara umum.
Dalam sejarah Islam, madzhab fikih sebenarnya tidak hanya empat (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad Rahimahumullah)
Celah Sempit Dengan Batasan Yang Rigid
Ijtihad adalah Upaya mengerahkan segala kesungguhan dan mencurahkan segala kemampuan untuk menemukan hukum-hukum syarak atau untuk mengimplementasikannya. Ketika Rasulullah saw. masih hidup, kompetensi untuk menetapkan dan atau memutuskan hukum ada pada pribadi Rasulullah saw. sendiri. Dengan bimbingan wahyu. Rasulullah saw. menjadi referensi tunggal ketika umat Islam menghadapi permasalahan hukum. Al-Qur’an dan Sunah yang merupakan sumber hukum Islam yang utama dan terutama mengandung nilai-nilai normatif dan nilai-nilai etik yang berfungsi sebagai guidance bagi kehidupan manusia dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku tinggalkan untuk kamu sekalian dua hal yang kamu sekalian tidak akan tersesat setelah (berpegang) keduanya, yaitu Kitab Allah dan Sunahku”
Namun, setelah Rasulullah saw. wafat, otomatis wahyu terhenti dan Sunah tidak mungkin akan muncul lagi. Sebab, Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir yang berarti bahwa periode tasyri‘ dalam pengertian yang sebenarnya telah berakhir
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Post
-
Memaknai Persepsi dan filosofi pendirian Yayasan Wakaf Al-Ihsan Riau dalam dialekta penanaman nilai. “Yayasan kita ini adalah Yayasan Wakaf....
-
Sesaat setelah tiba di Madinah, Rasulullah ﷺ disambut dengan suka cita oleh kaum Anshar. Setiap suku berlomba-lomba mengundang beliau untuk ...
-
Medio 97 merupakan awal perkenalan dengan perangkat Komputer. Menyandang status anak ‘emas’ sekolah dan tinggal di komplek sekolah memiliki ...
-
Ketika itu, Kota Mekah sudah sangat kelam, pintu-pintu kebaikan sangat susah untuk dibuka, banyak celaan, tangisan bahkan berurai darah dan ...
-
Dalam suatu pertemuan, seseorang dengan yakin menjawab pertanyaan temannya tentang seseorang yang bernama Hadid dan Suyatno. Dalam percakapa...
-
Awal abad 18, Dunia mengalami pancaroba pemikiran, Robert Thomas Malthus seorang ekonom dari Britania dengan pandangan pesimistiknya mengata...